Boruto Episode 33: Cerita Inojin, Menggambar Dengan Perasaan

 on Thursday, November 16, 2017  

Episode kali ini menceritakan mengenai usaha Inojin menggunakan jurus Chojugiga. Dia merasa jika melukis banyak gambar sebelum pertarungan merupakan cara efektif untuk memenangkan pertarungan. Tanpa dia sadari, dia melupakan satu hal terpenting dalam melukis sebuah gambar.

Inojin dan Himawari

Ketika latihan trio Ino-Shika-Cho, Inojin menggunakan jurus Chojugiga dengan gambar yang sebelumnya sudah dipersiapkan olehnya. Tetapi sebelum jurusnya mengenai lawan, gambar-gambar yang keluar dari kertas menghilang begitu saja dan kembali menjadi tinta.

Masalah sebenarnya akhirnya menghampiri Inojin, semua jurus Chojugiga yang dilepaskannya lenyap tanpa pernah berhasil menyerang lawan. Bahkan gambarnya tidak dapat bertahan lama karena sesaat setelah hidup dan keluar dari kertas, semua gambarnya kembali menjadi tinta.

Inojin sama sekali tidak mengetahui mengapa dia tidak dapat melakukan Chojugiga. Dalam perjalanan pulang dia menanyakan hal tersebut kepada ayahnya, Sai. Tapi Sai tidak memberikan jawaban dan berharap Ijojin sendiri yang menemukan jawaban atas masalah yang dialaminya.

Kompetisi Seni Konoha diadakan dan pesertanya adalah anak-anak yang bersedia mengirimkan lukisannya ke meja panitia. Inojin yakin dia akan memenangkan lomba tersebut, tapi yang terjadi justru di luar dugaan pemenangnya ternyata adalah Himawari.

Sai akhirnya berbicara sedikit mengenai masalah Inojin dan memintanya untuk mencari tahu perbedaan antara gambarnya dengan gambar buatan Himawari. Sebuah petunjuk untuk mencari tahu alasan dia tidak dapat melakukan Chojugiga.

Sangat lucu melihat ketika Sai diminta menjadi guru sementara untuk mengajari siswa akademi menggambar. Modelnya adalah Chocho, setiap siswa disuruh menggambar dengan segala kemampuan mereka. Sangat aneh menyaksikan Sai memuji gambar yang dibuat oleh Boruto alih-alih memuji gambar Sai.

Semua kejadian yang terjadi semakin merubah Inojin hingga dia memutuskan untuk berhenti menggambar. Meminta ibunya mengajarinya jurus Shintenshin No Jutsu.

Pelajaran selanjutnya adalah pertarungan tiga lawan tiga, trio Ino-Shika-Cho melawan tim Iwabe yang terdiri dari Metal Lee, Denki, dan Iwabe sendiri. Ada kejadian menarik ketika Inojin menggunakan Shintenshin No Jutso pada Iwabe, kita akhirnya melihat senyuman terpancar di wajahnya. Momen yang jarang sekali terjadi pada Iwabe.

Pertarungan tiga lawan tiga dimenangkan oleh tim Iwabe. Kekalahan tersebut menambah daftar momen buruk Inojin, membuatnya semakin terpukul dan merasa tak berguna.

Agar Inojin dapat mengetahui letak perbedaan antara gambar buatannya dengan buatan Himawari, Inojin mengundang Himawari ke akademi sebagai guru menggambar. Inojin akhirnya belajar sesuatu dari Himawari, hal yang sangat penting yang diabaikan olehnya.

Saat sedang menggambar bersama Himawari dan ditemani Boruto, sebuah insiden yang mengakibatkan gambar buatan Himawari terbang jauh dan hampir merusak gambar itu menyadarkan Inojin. Peristiwa tersebut membuatnya sadar bahwa saat menggambar, gambar yang dibuat harus disertai perasaan.

Sebuah pelajaran penting dia peroleh dari Himawari. Bukan hanya chakra yang disalurkan pada gambar yang dibuat, tapi juga harus disertai dengan perasaan oleh orang yang membuatnya.

Chojugiga berhasil dilakukan oleh Inojin, jurus yang melekat dengannya dan sempat tidak dapat digunakan akhirnya berhasil digunakannya lagi. Dengan Chojugiga gambar buatannya bisa hidup dan bergerak.

Sekarang bagaimana menurut kalian cerita di Boruto episode 33 ini, apakah kalian sependapat dengan Inojin bahwa menggambar harus disertai dengan perasaan? Bagaimana dengan senyum Iwabe yang merupakan momen langka dalam anime Boruto, apa kalian menyukainya? Dan yang terakhir, walau hanya episode filler, bagaimana menurut kalian episode kali ini secara keseluruhan?


No comments:

Post a Comment

loading...
Hiburan Keren