Boruto Episode 32: Tugas Membeli Oleh-Oleh

Secara keseluruhan, ini hanyalah episode filler yang tidak terlalu penting. Walau begitu, saya sarankan sebaiknya kalian tetap menontonnya. Meluangkan waktu sekitar 20 menit menyaksikan usaha Boruto mencari oleh-oleh yang dijanjikannya kepada adiknya Himawari.

Sepulang dari Kirigakure Boruto langsung ke rumah, menemukan Hinata dan Himawari di sana. Karena kelelahan, tanpa basa-basi Boruto menuju kamar untuk beristirahat. Dia sama sekali tidak mengingat janjinya pada Himawari.

Eksperis Himawari berubah, dia merengut dan kecewa terhadap kakaknya. Bukankah yang berjanji adalah Boruto, tetapi dia sendiri juga tidak mengingatnya sama sekali.

Rasa penasaran Boruto terhadap Himawari menuntunnya bertanya kepada ibunya, Hinata. Hinata menjelaskan alasan Himawari merengut dan bersikap acuh.

Boruto memberikan oleh-oleh pada Himawari

Boruto tersentak dan pergi menemui Himawari. Dia berusaha menyenangkan hati adiknya itu dan menjanjikannya oleh-oleh yang dimaksud, permen kayu manis.

Menarik melihat usaha Boruto mencari permen kayu manis, setiap teman ditemuinya untuk meminta permen kayu manis yang mereka miliki. Namun semua usahanya sia-sia, setiap teman yang dia tanya ternyata sudah memakan ermen milik mereka.

Tentu saja Boruto merasa kecewa dan parahnya dia tidak tahu akan berkata apa pada Himawari. Seharian mencai tidak juga ketemu.

Ketika dia beristirahat, Mitsuki dan Sarada datang menghampirinya. Sarada berkata kalau ada sebuah toko yang menyediakan oleh-oleh dari setiap desa. Sebuah toko sederhana yang dimiliki oleh seorang nenek tua.

Tapi bukan berarti masalah Boruto sudah selesai, nenek pemilik toko ternyata memiliki sifat yang berbeda dengan pedagang lainnya. Dia tidak akan pernah menjual barang dagangannya kepada orang yang tidak dia sukai. Memupis harapan Boruto untuk menyenangkan hati Himawari.

Daam usahanya memperoleh permwn kayu manis, Boruto dan dan si nenek bermain shinobi bout. Sebenarnya Boruto dapat menang dengan mudah karena kartu si nenek terlihat jelas dalam pantulan kendi. Tapi Boruto memilih untuk tidak melanjutkan permainan, dia meminta permainan di ulang karena permainan sebelumnya tidak fair.

Ternyata sikapnya itu yang membuat si nenek menyukainya dan memberinya permen kayu manis yang diinginkannya.

Episode kali ini mempertunjukkan hubungan kakak-adik antara Boruto dan Himawari. Tak perlu panjang lebar, saya sangat menyukainya. Apalagi karakter Himawari yang merengut dan kecewa terhadap kakaknya tetapi dia tidak mengungkapkannya. Disinilah seharusnya Boruto memiliki kesadaran diri dan bukan tigas Hinata untuk mengingatkannya akan janjinya. Semestinya Boruto lebih peka terhadap adiknya sendiri. Walau begitu, setelah Hinata mengingatkannya dia merasa bersalah dan berusaha menyenangkan hati Hima.

Selain hubungan antara mereka berdua, peristiwa ketik Boruto, Iwabe, dan Sarada mendapat hukuman juga merupakan sebuah hiburan yang lucu.

Boruto mengaku kepada kepala sekolah dan gurunya kalau ketika di desa kabut dia tersesat. Kedua rekannya mencarinya dan menemukannya hingga mereka tidak terlambat saat absensi.

Malangnya, ternyata Chojuro sudah mengirimkan sebuah surat yang berisi ucapan terima kasih kepada mereka bertiga atas tidakan mereka selama di Kirigakure.

Ketahuan berbohong, mereka bertiga mendapat hukuman. Mereka diharuskan mengecat lantai sementara teman-teman lain mengejek ketiganya.

Di satu bagian dalam episode ini, kita juga dapat melihat hubungan Boruto dan Kagura. Persahabatan yang terjalin diantara mereka semakin erat. Terlepas dari ketiadaan Kagura melepas kepergian Boruto dari Kirigakure, dia tetap menganggap Boruto sebagai seorang teman dekat.

Ada sebuah surat yang dikirimkannya kepada Boruto. Surat yang berisi permintaan maaf dan juga ungkapan hatinya. Dalm surat itu dia juga berjanji untuk berlatiha dengan giat agar dapat mewarisi pedang ganda Hiramekarai.

Setelah semuanya saya menyukai episode ini, ringan dan menghibur. Lalu bagaimana dengan sahabat Hiburan Keren? Silahkan utarakan pendapat kalian dalam komentar di bawah.